Membuat Blog Pengaturan, dan Tata Letak
Selamat,sekarang anda sudah memiliki sebuah blog, Sekarang anda sudah mulai bisa memposting pemikiran anda di blog dan di bagi keseluruh dunia ( eh Indonesia ). Memang masih ada beberapa hal yang harus anda lakukan, yaitu pengaturan, tata letak, penambahan elemen, dan penggantian tema jika anda menginkan tema yang lain. Ini untuk tingkat lanjut.
Setidaknya, anda sudah memiliki blog dan bisa posting, Hal ini sudah cukup untuk tahap awal. Untuk mendalami masalah blog lebih dalam, saya anjurkan anda membaca e-book Nge-Blog dapat duit.
Pada e-book tersebut, bukan hanya diajarkan cara nge-blog, tetapi juga bagaimana mendapatkan uang dari blog, Saya sendiri sudah membuktikanyan saya mendapatkan uangdari ngeblog. Jangan heran kalau saya rajin ngeblog.
Lensa Lainya
Berikut adalah panduan lainyayang akan mendukung anda dalam kegiatan ngeblog. Ngeblog perlu kreativitas, oleh karena itu tingkatkan kreativitas anda, Silahkan baca pada lensa di bawah ini. Nge-blog jelas memerlukan kemampuan menulis? Saya sertakan juga lensatentang cara menulis. Dan yang terpenting, blog harus dipromosiksn supaya banyak pengunjung. Cara ada pada link dibawah ini.
Cara Berpikir Kreatif
Senin, 03 Juni 2013
Kamis, 16 Mei 2013
E-Bisnis
E-Bisnis ( inggris: Elektronik Bussines, atau " E- Busines') dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan sistem innformasi kompute. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Geerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnuiis yang dilakukan dengan menggunankan teknologo internet. E- Bisnis memeungkinkan sesuatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternalmereka secara lebih efisien dan fleksibel, E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan ddan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari,e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-comerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis merupakan data elektronik, termasuk pemasran internet. Sebagian dari e-bissnis e-dagang lebih terfokos pada kegitan transaksi bisnis .
Sementara itu, E-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk valuechain: pembelian secara elektronik(elektronik purcaising), manajemen rantai suplai(suplai chain managemen), pemrosesan order elektronik, pananganan dan pelayanankepada pelanggan,dan kerja sama dengan mitra bisnis, E- bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain,baik lewat web, internet,intranet,extraner,
Kamis, 18 April 2013
Taktik
Dengan mengacu pada segmen yang dipilih serta strategis bisnis, maka dikembangkanlah taktik pemasaran yang lebih operasional yang meliputi brandin,diferensiasi,positioning,bauran pemasaran(marketing mix),dan penjualan.
Kita mulai dulu dengan branding. Branding, secara sederhana, adalah penamaan merek yang membedakan produk Anda dengan para pesaing. Namun lebih dari itu, branding tidak
hanya terdiri dari sekedar memberi nama saja. Nama itu perlu
dicitrakan, ditumbuhkan kesetiaan (brand loyalty), bahkan dibuat menjadi
emosional, seperti emosi para pengguna sepeda motor pada motor besar
kesayangannya (Harley Davidson)
Jadi, brand terdiri dari nama, simbol, warna yang didesain, dicitrakan, dan diasosiasikan dengan hal tertentu. Di dalamnya ada brand association, seperti ketika Anda mendengar Mercedes, asosiasinya adalah luxurious
dan klasik. Atau ketika Anda mendengar nama Aqua langsung terasa kesan
air bersih dari pegunungan, dan Bank Mandiri berarti bank terbesar,
kuat, dan bersahabat. Semua asosiasi itu harus dibangun secara bertahap.
Selanjutnya, produk perlu dilakukan diferensiasi yang menurut Kotler (1991) adalah sebuah upaya untuk menciptakan perbedaan yang positif di mata pelanggan dan berbeda dari yang ditawarkan pesaing. Lebih lanjut Kotler menyebutkan terdapat empat sumber utama suatu perusahaan dapat melakukan diferensiasi, yaitu melalui product, service, people, dan image. Sebagai elemen taktik pemasaran pertama, diferensiasi harus menciptakan sebuah perbedaan sejati dan produk yang khas bagi pelanggan. Produk bukan hanya dipersepsikan berbeda oleh pelanggan, tetapi harus benar-benar berbeda dalam hal konten, konteks, dan infrastruktur.
Selanjutnya, produk perlu dilakukan diferensiasi yang menurut Kotler (1991) adalah sebuah upaya untuk menciptakan perbedaan yang positif di mata pelanggan dan berbeda dari yang ditawarkan pesaing. Lebih lanjut Kotler menyebutkan terdapat empat sumber utama suatu perusahaan dapat melakukan diferensiasi, yaitu melalui product, service, people, dan image. Sebagai elemen taktik pemasaran pertama, diferensiasi harus menciptakan sebuah perbedaan sejati dan produk yang khas bagi pelanggan. Produk bukan hanya dipersepsikan berbeda oleh pelanggan, tetapi harus benar-benar berbeda dalam hal konten, konteks, dan infrastruktur.
Hendaknya anda selalu ingat bahwa produk yang bagus akan selalu ditiru
atau didompleng oleh pendatang-pendatang baru. Tanpa strategi
diferensiasi, merek Anda akan menjadi komoditi, yaitu seakan-akan produk
tanpa nama, yang dibeli hanya karena murah. Peniruan dapat terjadi
mulai dari nama yang terkesan tidak berbeda, identitas (warna, desain
logo, bentuk kemasan), sampai pada produk itu sendiri.
Bayangkan, dalam produk jamu untuk mengatasi masuk angin ada Tolak Angin, Antangin, Singkir Angin, dan Bintangin. Keseluruhan produk itu menggunakan kata Angin, dengan desain dan logo yang mirip-mirip. Kalau produsen masing-masing tidak melakukan pencitraan yang berbeda, niscaya merek-merek itu akan terkesan sama dan dapat mengecohkan konsumen.
Sekarang, bandingkan masing-masing pelawak dalam grup Srimulat. Adakah di antara mereka yang memiliki penampilan dan gaya lawakan yang sama? Perhatikan, ada yang berbadan tegap, tapi bergaya seperti perempuan dengan batu cincin yang besar-besar, ada yang bergaya bicara seperti orang Madura, ada yang memakai potongan rambut bak burung betet, dan ada yang sisi kiri dan kanan rambut dikepalanya dicat putih. Anda langsung ingat siapa mereka. Mengapa langsung ingat? Benar! Karena masing-masing mereka berbeda secara signifikan. Orang-orang yang berbeda secara signifikan itu telah menjadi brand, yaitu personal brand.
Bayangkan, dalam produk jamu untuk mengatasi masuk angin ada Tolak Angin, Antangin, Singkir Angin, dan Bintangin. Keseluruhan produk itu menggunakan kata Angin, dengan desain dan logo yang mirip-mirip. Kalau produsen masing-masing tidak melakukan pencitraan yang berbeda, niscaya merek-merek itu akan terkesan sama dan dapat mengecohkan konsumen.
Sekarang, bandingkan masing-masing pelawak dalam grup Srimulat. Adakah di antara mereka yang memiliki penampilan dan gaya lawakan yang sama? Perhatikan, ada yang berbadan tegap, tapi bergaya seperti perempuan dengan batu cincin yang besar-besar, ada yang bergaya bicara seperti orang Madura, ada yang memakai potongan rambut bak burung betet, dan ada yang sisi kiri dan kanan rambut dikepalanya dicat putih. Anda langsung ingat siapa mereka. Mengapa langsung ingat? Benar! Karena masing-masing mereka berbeda secara signifikan. Orang-orang yang berbeda secara signifikan itu telah menjadi brand, yaitu personal brand.
Kamis, 21 Maret 2013
atikel kendala lingkungan
KEBIJAKAN PENANGANAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DENGAN HUKUM PIDANA
TAUFANI, ELFIRA (1996) KEBIJAKAN PENANGANAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DENGAN HUKUM PIDANA. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
PDF - Published Version 6Mb |
Abstract
Penegakan
hukum dengan menggunakan instrumen hukum
pidana di dalam mengantisipasi pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup, seperti tercantum di dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 4 Tahun
1982 tidak berjalan sebagai-mana yang diharapkan. Ini dapat diketahui
dari sedi-kitnya kasus pidana lingkungan yang diproses dan diputus oleh
pengadilan. Sampai dengan 14 tahun berlakunya Undang-undang ini, hanya
terdapat tujuh kasus lingkungan yang diselesaikan melalui peradilan
pidana. Enam dian-taranya merupakan pelanggaran Pasal 22 UU. No. 4/1982,
sisanya berupa pelanggaran UU.No. 5/T990 tentang Konser-vasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Dari ketu-juh kasus lingkungan ini
sebagian besar (lima kasus) terdapat di Pulau Jawa. Sedikitnya kasus
lingkungan hidup yang diselesaikan melalui kebijakan hukum pidana, jika
dibandingkan dengan banyaknya kasus lingkungan hidup yang terjadi,
merupakan indikator bagi kegagalan penegakan hukum lingkungan, khususnya
penegakan pidana lingkungan hidup berdasarkan Pasal 22 UU. No. 4/1982.
Dilihat dari sudut sanksi pidana, ketentuan pidana yang terdapat dalam
UU.No.4/1982 telah memberikan ancaman yang cukup serius, bagi pelaku
pencemaran dan perusakan lingkungan. Tetapi, sanksi tersebut sering
gagal atau sulit untuk diterapkan kepada pelaku kejahatan lingkung-an
hidup. Kegagalan tersebut, disebabkan sulitnya pembuktian kesalahan
pelaku, yaitu untuk membuktikan adanya kausalitas antara perbuatan
dengan akibat yang ditimbulkan. Jenis delik di dalam Pasal 22
UU.No.4/1982 merupakan delik materiel. Dalam delik materiel ini, suatu
perbuatan dapat dipidana, apabila telah menimbul-kan akibat yang
dilarang. Atau dengan kata lain akibat merupakan unsur yang hakiki dari
delik, dan harus dibuk-tikan. Selain itu, sulitnya menjerat pelaku delik
lingkungan dengan undang-undang ini, disebabkan pula minimnya
pengetahuan penegak hukum terhadap hukum ling-kungan, serta belum
terpadunya persepsi penegak hukum dalam menafsirkan fakta hukum terhadap
fakta di lapang-an.
Kendala-kendala ini, menimbulkan tekad dari pemerintah untuk mengadakan
perubahan terhadap UU No. 4/1982, dan tekad ini telah terwujud dengan
adanya Rancangan Undang-Undang Lingkungan Hidup yang akan segera
disahkan.
Perkembangan kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan pendelolaan
lingkungan hidup, telah berkembang sedemi-kian rupa, sehingga
menyebabkan sebagian materi UU No.4 tahun 1982 sudah tidak memadai lagi
untuk menjamin ter-capainya tujuan pembangunan berwawasan lingkungan.
Perkembangan ini, diikuti oleh kebutuhan akan norma hukum yang lebih
memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan perkembangan lingkungan
global, serta instrumen hu-kum internasional yang berkaitan dengan
masalah ling-kungan hidup. Oleh karena itu, di dalam Rancangan
Undang-undang ini, terdapat beberapa perbedaan mendasar, jika
dibandingkan dengan UU. No.4/1982.
Dari sudut kebijakan hukum pidana, antara lain dirumus-kannya dua macam
delik lingkungan, delik lingkungan formil dan delik lingkungan materiel.
Menurut Pasal 22 UU No. 4/1982, jika suatu perbuatan pencemaran maupun
perusakan lingkungan tidak dapat dftuktikan akibatnya, pelakunya tidak
dapat dikenakan pidana. Dengan telah diaturnya delik lingkungan hidup
yang bersifat formil, maka akibat dari suatu delik tidak lagi bersifat
hakiki, sehingga tidak merupakan unsur esensiel yang harus dibuktikan.
Perubahan mendasar lainnya, adalah peningkatan jumlah ancaman sanksi
pidana. Berat ringannya sanksi yang da-pat diancamkan terhadap pelaku
delik lingkungan, dida-sarkan kepada besar kecilnya akibat yang
ditimbulkan (delik materii1), atau yang dapat dibayangkan akan terjadi
dari suatu delik lingkungan (delik formil).
Bila diperhatikan berat ringannya jumlah pidana yang da-pat diancamkan,
Rancangan Undang-Undang lingkungan ini nampaknya menganut pola
pemidanaan yang sama dengan yang dianut dalam Konsep KUHP baru.
Sehubungan dengan akan diajukannya Rancangan Undang-un-dang tentang
Lingkungan Hidup, menggantikan Undang-undang Nomor 4/19,82, maka untuk
menjamin terlaksananya fungsi undang-undang ini sebagai pengawal bagi
pelesta-rian sumber daya alam, khususnya melalui sarana hukum pidana,
disarankan untuk meningkatkan pengetahuan dari aparat penegak hukum
lingkungan, khususnya dalam mengha-dapi kasus pidana lingkungan .
Target pasar
Segmentasi Pasar , Penentuan Target Pasar dan Positioning
MYCOPYPASTE
Segmentasi PasarPada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek.
Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
* Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
* Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani;
* Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;
* Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
* Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen, daya tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan sumber daya perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen tersebut atau tidak
Penentuan Target Pasar
Konsentrasi segmen tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
Spesialisasi pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
Spesialisasi produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Pengertian Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen.
Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing.
Pengertian Deferensiasi
Deferensiasi yang kompetitif adalah tindakan merancang satu perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari lawan/pesaing. Deferensiasi bisa berdasarkan "produk" yang ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, penambahan pelayanan, peningkatan kualitas, kemudahan pelanggan, dll. Deferensiasi "personil" dengan cara mempekerjakan atau melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing mereka. Sedangkan deferensiasi "saluran" yaitu perusahaan mencapai deferensiasi dengan cara membentuk saluran distribusi, terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran tersebut. Diferensiasi "citra" adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
Kamis, 14 Maret 2013
perilaku konsumen
Perilaku Konsumen dan Bauran Pemasaran 7P
Beragamnya
produk-produk yang dihasilkan perusahaan memungkinkan konsumen untuk
lebih selektif dalam memilih suatu produk yang ditawarkan. Dengan adanya
iklim persaingan yang ketat menyebabkan suatu perusahaan harus
memperhatikan dan memahami perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian
produk. Hal ini karena perilaku konsumen merupakan tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan.
Adanya berbagai produk perusahaan yang ditawarkan akan memberikan alternatif kepada konsumen untuk memilih produk serta memutuskan pada perusahaan mana ia akan menjadi konsumen. Keadaan ini menyebabkan timbulnya persaingan tajam baik antar perusahaan maupun antar produk yang ada.
Untuk berhasil menghadapi persaingan, maka konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen (consumer oriented) menjadi penting. Dalam konsep tersebut mendasarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan dimulai dengan usaha mengenal dan memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Selanjutnya adalah menyusun dan merumuskan suatu kombinasi dari bauran pemasaran 7 P yaitu :
Adanya berbagai produk perusahaan yang ditawarkan akan memberikan alternatif kepada konsumen untuk memilih produk serta memutuskan pada perusahaan mana ia akan menjadi konsumen. Keadaan ini menyebabkan timbulnya persaingan tajam baik antar perusahaan maupun antar produk yang ada.
Untuk berhasil menghadapi persaingan, maka konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen (consumer oriented) menjadi penting. Dalam konsep tersebut mendasarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan dimulai dengan usaha mengenal dan memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Selanjutnya adalah menyusun dan merumuskan suatu kombinasi dari bauran pemasaran 7 P yaitu :
- Product (Produk),
- Promotion (Promosi),
- Price (Harga),
- Place (Distribusi),
- People (Orang),
- Physical environment (lingkungan fisik)
- Process (Proses) setepat mungkin agar kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi.
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Kamis, 07 Maret 2013
etika
Etika
Orang-orang berpendidikan diharaapkan menunjukan prilaku yang santun.Anda perlu mengetahui aturan pengunaan email.Berikut ini beberapa ptunjuk yang perlu diperhatikan oleh mereka yang mengadakan komunikasi:
Orang-orang berpendidikan diharaapkan menunjukan prilaku yang santun.Anda perlu mengetahui aturan pengunaan email.Berikut ini beberapa ptunjuk yang perlu diperhatikan oleh mereka yang mengadakan komunikasi:
- Dengan jelas meringkas isi pesan Anda pada bagian subjek.Hal ini mempermudah pengurutan da prioritas.
- jika anda menerima suatu pesan yang di kirim ke daftr orang-orang, jangan menggunakan fitur reflay to All jika anda berniat menjawab hanya kepadaa pengirim.
- hindari menggunakanhuruf kapital semua.ANDA TAMPAK SEDANG BERTERIAK.
- Gunakan kalimat lengkap,tata bahasa standar, dan tanda baca pada kebanyakan setting.
- Jangan menulis apapun yang akan mempermalukan diri anda ketika anda membanya di lain waktu.Meneruskan pesan dan menyimpanya tidaklah sulit.
- Masukan nama anda di bagian bawah pesa.Ini terutama penting jika alamat e-mail anda tidak mempunyai nama anda di dalamnya.
- Gunakan emotikom untuk menunjukan emosi.Sarkastik atau humor mudah di salah artikan tanpa petunjuk visual dari wajah atau bahasa tubuh seseorang("lihat bagian emotikon")
Langganan:
Postingan (Atom)